Tuesday, February 26, 2013

Sahabatku, Perliharaanku, Jumbo


Saat aku masih duduk di sekolah dasar, aku memiliki seekor anjing yang masih berumur 2 bulan, sebenarnya anjing milik ayahku, tetapi aku yang mengurusnya hingga ia dewasa. Aku memberikannya nama "Jumbo", banyak hal aku lalui bersama Jumbo, 2 hal yang akan selalu aku ingat, ia menjadi teman jogging ku setiap sore dan ia selalu mengejarku setiap aku turun dari bus sekolah yang berhenti di depan rumahku, aku selalu berlari ketakutan ketika ia mengejarku, takut bila ia menjilatku dan aku harus menghilangkan najisnya, walaupun sebenarnya ia tidak akan menjilatku karena aku sudah mengajarkan untuk tidak menjilat siapa pun sejak ia kecil, tetapi tetap saja rasa takut itu tetap ada.

Ia anjing ras campuran (ga tau campuran apa aja hahaha) bulunya bewarna hitam dan di lehernya bewarna putih membentuk seperti kalung dan ketika ia dewasa di lututnya terdapat bulu yang lebat di bandingkan bulu lainnya yang terdapat pada tubuhnya, ia sangat suka berlari dan setiap sore akan menggonggong sangat ribut jika aku belum keluar untuk jogging, hal yang paling membuatku kesal ketika ia melihat kucing, kemungkinan besar ia akan mengejar kucing tersebut, tetapi setelah beberapa waktu bersamanya, aku menemukan cara agar ia tidak mengejar kucing tersebut, aku harus berlari lebih cepat dan ia pasti akan meninggalkan kucing tersebut dan mengejarku.

Ketika aku naik ke kelas 2 SMP aku harus pindah keluar kota karena ayahku di pindah tugaskan dan mau tidak mau aku harus ikut, Jumbo rencananya akan di berikan kepada tetanggaku, tetapi aku melarangnya dan Jumbo harus ikut bersama kami pindah, ayahku pun setuju. Jumbo tergolong anjing yang agak susah untuk mengenali daerah baru, sama sepertiku, kami lebih banyak diam di rumah daripada jalan-jalan keluar rumah, tapi setelah hampir setengah tahun di tempat baru, aku dan Jumbo dapat menyesuaikan dengan lingkungan, kemudian aku dan Jumbo kembali melakukan rutinitas kami dahulu, jogging pada sore hari.

Suatu hari Jumbo menghilang dan aku berusaha mencari Jumbo dalam dua hari, mengitari rute jogging kami dan semua tempat yang pernah aku kunjungi bersama Jumbo, ternyata tidak membuahkan hasil apapun. Hingga ayahku pulang dengan membawa kabar bahwa jumbo di ambil orang ketika sedang berjalan-jalan sendirian, keesokan harinya ayahku menemui orang tersebut dan meminta Jumbo kembali, tetapi orang tersebut mengaku bahwa ia menemukan Jumbo tersesat dan merawatnya, setelah itu ia meminta sejumlah uang dengan alasan mengganti uang yang ia keluarkan untuk merawat Jumbo beberapa hari. Ayahku memberikan sejumlah uang dan membawa Jumbo kembali, aku sangat senang saat Jumbo kembali. Aku tahu orang tersebut pasti berbohong, karena selama ini Jumbo tidak pernah kesasar, karena ia sudah sering pergi sendiri saat aku bersekolah dan selalu pulang saat menjelang siang.

Untuk kedua kalinya Jumbo hilang dan aku bersama ayahku sudah berusaha mencari kemana-mana, tapi tidak di temukan juga, setelah seminggu tidak ada kabar sama sekali, aku mulai sakit-sakitan karena memikirkan Jumbo dan berharap agar Jumbo bisa kembali ke rumah, ternyata harapan tersebut hanya angan kosong, Jumbo tidak pernah kembali lagi, perlahan aku mulai mengikhlaskan Jumbo pergi, apa pun yang terjadi dengannya di luar sana, aku selalu berharap ia baik-baik saja, jika ia sudah tidak ada, aku berharap ia bahagia di mana pun ia sekarang. Jumbo adalah anjing peliharaan pertama dan mungkin terakhir untukku, karena tidak ada yang dapat menggantikan Jumbo. Aku akan selalu mengingatnya hingga kapan pun, ia teman terbaikku, teman yang selalu menemaniku jogging, teman yang selalu mengejarku ketika aku turun dari bis sekolah, teman yang selalu membuat hari-hariku bewrna dan menyenangkan. Aku sayang dan rindu Jumbo.

No comments: